Permasalahan dalam organisasi atau perusahaan tidak melulu terjadi karena perkembangan persaingan yang sangat pesat dan ketat, namun juga kondisi internal organisasi atau perusahaan yang seringkali luput dari perhatian, karena selalu dianggap dalam kondisi yang baik dan tidak memerlukan adanya perbaikan. Padahal, sistem merupakan sebuah hal yang harus senantiasa dilakukan perbaikan berkelanjutan untuk dapat selalu berada pada kondisi optimal. Selain itu, organisasi atau perusahaan seringkali dituntut untuk memenuhi permintaan pasar terhadap produk dengan kualitas tinggi dan harga yang terjangkau disaat yang bersamaan. Dalam mengatasi permasalahan tersebut, tentunya diperlukan strategi yang tepat. Dalam hal ini, pengelolaan manajemen aset yang baik dapat menjadi jawaban dari tuntutan tersebut. Saat ini, organisasi atau perusahaan semakin bergantung kepada performa aset dalam rangka menjaga dan mengembangkan daya saing agar dapat senantiasa kompetitif. Perkembangan konsep dari sistem manajemen aset telah berkembang sangat pesat setidaknya dalam satu dekade terakhir. Tidak hanya organisasi atau perusahaan dalam bidang tertentu, namun semua bidang usaha mengalami perubahan yang drastis dalam menanggapi tuntutan pengembangan sistem manajemen aset, baik dari segi pembiayaan, pengelolaan, regulasi dan lain – lain. Manajemen aset sebagai pengoperasian sebuah sistem yang terdiri dari berbagai aset dalam sebuah siklus hidup yang dapat menghasilkan pendapatan berkelanjutan dari sebuah organisasi atau perusahaan dan menjamin standar yang ditentukan dapat senantiasa tercapai.

Manajemen aset tidak hanya rangkaian aktifitas untuk memberi suatu perlakuan pada aset. Lebih dari itu, manajemen aset menitikberatkan kepada bagaimana aset dapat digunakan dalam suatu organisasi untuk dapat memperoleh suatu nilai tertentu yang ingin dicapai dalam kaitannya dengan tujuan organisasi atau perusahaan. Setiap organisasi atau perusahaan tentunya memiliki langkah berbeda dalam menentukan nilai pencapaian tersebut dan memiliki rangkaian aktifitas yang berbeda pula dalam upaya mencapainya. Manajemen aset relevan digunakan pada organisasi di bidang apapun. Kematangan manajemen aset suatu organisasi atau perusahaan harus disertai dengan peningkatan performa manajemen aset organisasi atau perusahaan. Organisasi atau perusahaan yang memperoleh nilai kematangan tinggi namun tidak memperhatikan performa manajemen asetnya, dan sebaliknya, berpotensi mengganggu kinerja bisnis secara keseluruhan. Oleh karena itu, telah diperkenalkan pedoman yang dikhususkan bagi manajemen aset yang tertuang dalam ISO 55001 yang telah terstandar internasional sebagai panduan dalam mengevaluasi dan menganalisa kinerja manajemen aset sebuah organisasi. Pada bulan Januari 2014, International Organization for Standardization (ISO) menerbitkan ISO 55001, standar manajemen aset internasional yang baru. Standar baru ini adalah hasil kolaborasi lebih dari 30 negara peserta, termasuk Amerika Serikat, yang dipimpin oleh Komite Proyek ISO 251 (ISO / PC251) yang dirumuskan selama tiga tahun.

Standar ISO 55001 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan standar manajemen aset yang menyediakan pemahaman manajemen aset umum dan sejenisnya, standar ini dapat diimplementasikan secara global dan merubah persepsi bahwa manajemen aset hanya berlaku untuk organisasi atau perusahaan yang memiliki infrastruktur dan aset fisik dalam skala besar. Standar ini dirancang untuk memberikan pemahaman umum untuk berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan bidang keuangan, seperti lembaga obligasi, investor, lembaga kredit dan asuransi. Hal ini dikarenakan ada persyaratan khusus dalam ISO 55001 untuk mengidentifikasi kebutuhan pelaporan keuangan, mempertimbangkan implikasi keuangan dari rencana dan termasuk kinerja keuangan saat melaporkan kinerja.

Tujuan mendasar dari standar ini adalah untuk membimbing dan mempengaruhi rancangan kegiatan pengelolaan aset organisasi. Hal ini dicapai dengan melekatkan sejumlah konsep kunci dan prinsip – prinsip dalam kerangka manajemen aset, seperti berikut : fokus pada nilai aset yang diberikan kepada organisasi dan pemangku kepentingan; Penyelarasan tujuan organisasi ke dalam keputusan teknis dan keuangan; Pentingnya kepemimpinan dan budaya; Jaminan bahwa aset memenuhi fungsi yang dibutuhkan.
Meskipun ISO 55001 adalah standar baru, standar tersebut diadopsi dari Publicly Available Specification (PAS) 55 yang dikembangkan oleh Institut Manajemen Aset (IAM) di Inggris. PAS 55 memiliki metodologi yang terbukti sukses dalam industri air, listrik dan gas di Inggris, Australia, Uni Emirat Arab (UEA) dan Amerika Serikat. Secara keseluruhan, ISO menghasilkan tiga standar internasional yang berkaitan dengan manajemen aset. Berikut dengan masing – masing penjelasan singkatnya : 1). ISO 55000 : menyediakan gambaran dari prinsip – prinsip manajemen aset, konsep, istilah dan definisi, serta deskripsi manfaat manajemen aset. Di bawah ISO 55000, manajemen aset didefinisikan sebagai “kegiatan terkoordinasi dari suatu organisasi untuk menyadari nilai dari aset”. Standar ini mendefinisikan aset sebagai “sesuatu yang memiliki nilai potensial atau aktual untuk sebuah organisasi”. 2). ISO 55001 : Menyediakan persyaratan khusus untuk sistem manajemen pengelolaan aset. 3). ISO 55002: Menyediakan pedoman untuk penerapan persyaratan yang ditentukan dalam ISO 55001. Standar ini mengarahkan pemahaman manajemen aset ke arah yang lebih strategis dan finansial serta cenderung untuk menambah nilai terutama dalam hal meningkatkan pemahaman tentang manajemen aset untuk khalayak yang lebih luas.

ISO 55001 adalah standar ISO yang menetapkan prasyaratan untuk sistem manajemen aset. Standar ini memberikan kerangka kerja untuk pembentukan dan pengaturan tujuan, kebijakan, proses, pemerintahan, dan fasilitas yang terlibat dalam usaha organisasi untuk mencapai tujuan dan sasaran mereka. Standar ini menyoroti pentingnya memiliki sistem manajemen. ISO 55001 tidak memasukkan atau memberikan spesifikasi finansial, teknis, atau akuntansi tertentu untuk mengelola berbagai jenis aset. ISO 55001 menggunakan sistem yang terorganisir dan efektif untuk mendorong peningkatan dan penciptaan nilai yang berkelanjutan. Hal ini dimungkinkan dengan mengelola semua aset secara efektif termasuk biaya, risiko, dan kinerja yang terkait dengan aset – aset ini.

Dengan memahami dan memenuhi persyaratan ISO 55001 dapat memberikan dukungan kepada organisasi atau perusahaan yang menginginkan budaya yang lebih proaktif dan ingin terus meningkatkan efisiensi dan efektifitas organisasi mereka dengan menciptakan nilai maksimum dari aset mereka. ISO 55001 juga menunjukkan komitmen untuk mengelola dan mengoptimalkan biaya, risiko, dan kinerja kepada semua pemangku kepentingan yang terlibat. Karena ISO 55001 adalah standar yang diakui secara global, standar ini menyediakan organisasi di seluruh dunia dengan bahasa yang umum dan kerangka kerja yang konsisten dan selaras dengan standar manajemen lainnya. Hal ini memungkinkan kerja sama yang lancar antar berbagai departemen dari suatu organisasi.

Beberapa manfaat yang dapat dirasakan oleh organisasi atau perusahaan yang mematuhi dan menerapkan ISO 55001 ini adalah : 1). Kinerja optimal, sistem manajemen ini memungkinkan organisasi atau perusahaan untuk mengelola peluang dan aset dalam jangka panjang dan pendek, efektif dan efisien. Dengan cara ini, mereka dapat memenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi kinerja dan menjadi lebih bertanggung jawab secara sosial. 2). Efisiensi biaya, sistem yang efektif untuk mengelola sistem seperti ini dapat meningkatkan ROI (Return On Investment) organisasi, dan mengurangi biaya operasional. Semua ini tercapai tanpa memengaruhi kinerja organisasi atau mengorbankan nilai dan komitmennya. 3). Manajemen resiko yang lebih baik, dengan secara teratur meninjau berbagai prosedur operasional, proses dan mengelola aset, organisasi dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan mengurangi risiko yang terlibat. 4). Peningkatan terjamin dan pertumbuhan bisnis, sistem efektif untuk mengelola aset mendorong pertumbuhan dan peningkatan di semua sektor organisasi dan memfasilitasi koordinasi antar departemen. Dengan demikian, meningkatkan komunikasi dan pemahaman tentang tujuan dan nilai – nilai organisasi. 5). Pengambilan keputusan yang efektif, ketika semua aset dikelola secara efektif dan dioptimalkan untuk sejajar dengan standar manajemen lain serta dengan tujuan dan sasaran organisasi atau perusahaan, maka organisasi atau perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih efektif dan praktis yang semakin meningkatkan kemungkinan mewujudkan sasaran. 6). Meningkatkan reputasi organisasi atau perusahaan, mematuhi ISO 55001 menunjukkan kepada pemangku kepentingan internal dan eksternal bahwa organisasi melakukan manajemen aset secara serius dan berkomitmen untuk meningkatkan kinerja.

Mengelola aset adalah suatu hal yang harus dipertimbangkan sebagai prioritas bagi setiap organisasi. Dengan mengelola aset dapat membantu organisasi atau perusahaan mengoptimalkan kinerja, merampingkan produksi dan operasi, memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan, dan membantu mereka menjadi lebih proaktif dan bertanggung jawab secara sosial. Oleh karena itu, ISO 55001 lebih kurang dapat diibaratkan sebagai barang pokok untuk setiap organisasi atau perusahaan. Pelaksanaan sistem manajemen aset berstandar internasional, ISO 55001, merupakan upaya – upaya yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis serta di lakukan secara masif (dilaksanakan di seluruh elemen) oleh organisasi atau perusahaan. Salah satu tujuan yang dapat diraih dengan penerapan ISO 55001 dalam pengelolaan aset adalah terwujudnya optimalisasi aset yang dapat berujung kepada Pendayagunaan Aset.

Dalam konteks pendayagunaan aset, penerapatan ISO 55001 merupakan upaya sistematis dan terstruktur yang dilakukan organisasi atau perusahaan dalam kegiatan – kegiatan pendayagunaan aset. Dengan penerapan ISO 55001, menciptakan organisasi atau perusahaan yang berbudaya pengelolaan aset yang dimulai dari membangun komitment top manajemen dan melibatkan keterlibatan dari seluruh elemen organisasi bahkan termasuk outsourcing yang terlibat di dalam organisasi. Penerapan ISO 55001, diawali dengan pemenuhan terhadap persyaratan yang harus membangun pemahaman terhadap konteks organisasi, baik terkait isu – Isu internal dan juga isu – Isu eksternal yang relevan dengan organisasi atau perusahaan serta membangun pemahaman terhadap kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan.

Persyaratan berikutnya, organisasi atau perusahaan harus menetapkan, menerapkan, memelihara, dan terus meningkatkan sistem manajemen aset, termasuk proses yang diperlukan dan interaksinya, sesuai dengan persyaratan Standar Internasional 55001 dan mengembangkan SAMP (Strategic Asset Management Plan), dalam pengelolaan asetnya. Dari langkah awal penerapan ISO 55001 tersebut, telah tergambar bagaimana organisasi atau perusahaan membangun budaya pengelolaan aset. Budaya pengelolaan aset yang mengutamakan pemenuhan terhadap kebutuhan dan harapan pemangku kepentingan, pada gilirannya akan mengoptimalkan pengelolaan aset dan sangat dimungkinkan kepada tahap berikutnya yaitu pendayagunaan aset.

Setelah memenuhi “konteks organisasi” yang merupakan salah satu persyaratan dalam penerapan ISO 55001, persyaratan berikutnya yang harus dipenuhi adalah “kepemimpinan”. Pada klausul kepemimpinan dalam persyaratan ISO 55001 ini mengharuskan manajemen puncak dapat menunjukkan kepemimpinan dan komitmen berkenaan dengan sistem manajemen aset, selain itu manajemen puncak diharuskan memastikan ketersediaan sumber daya dan memastikan sistem manajemen aset mencapai hasil yang diinginkan. Manajemen puncak juga harus memastikan pembagian peran, tanggung jawab dan wewenang untuk peran yang relevan ditetapkan dan dilaksanakan secara konsisten dan dikomunikasikan dalam organisasi.

Persyaratan pemenuhan terhadap klausul “konteks organisasi” dan klausul “kepemimpinan” dalam Standard 55001 yang merupakan klausul kempat dan kelima dalam ISO 55001, sesungguhnya adalah persyaratan pertama dan kedua yang harus dipenuhi, diterapkan, dipelihara, didokumentasikan, dinilai (diaudit) dan ditindaklanjuti (peningkatan berkelanjutan) ketika penerapan ISO 55001. Pemenuhan terhadap persyaratan pertama dan kedua ISO 55001 tersebut, setidaknya telah menggiring organisasi atau perusahaan kepada upaya – upaya optimalisasi pemanfaatan aset dan memungkinkan pendayagunaan aset. Di dalam Sistem Manajemen Aset, terdapat empat fondasi utama yaitu nilai, penyelarasan, kepemimpinan dan jaminan. Dengan memiliki empat dasar ini, dapat menguntungkan organisasi dalam banyak perspektif. Diantara manfaat penerapan Sistem Aset Manejem adalah organisasi menyadari atau merealisasi nilai (value drive) asetnya untuk mencapai tujuan organiasi, memberikan pendekatan praktik terbaik dalam mengelola siklus hidup aset, dapat juga meningkatkan kinerja keuangan dengan optimalisasi siklus aset dengan pengembalian investasi dan mengurangi biaya dapat tercapai.

Standar Internasional ISO 55001 juga mengharuskan organisasi untuk mendemontrasikan kepatuhan dimana dengan standar mengharuskan organisasi atau perusahaan untuk meninjau dan meningkatkan efisiensi proses, prosedur, kinerja aset untuk mencapai tujuan organisasi atau organisasi dan akhirnya meningkatkan kefektifan dan efisien sistem. Pemenuhan persyaratan pada klausul – klausul ISO 55001, mendokumentasikannya dan melakukan penilaian (audit internal dan audit ekstenal) secara periodik terhadap penerapatan Sistem Manejemen Aset ISO 55001, akan membangun budaya pengelolaan aset yang tersistem di organisasi atau perusahaan. Budaya pengelolaan aset yang tersistem akan melahirkan aset yang berdaya guna terhadap organisasi.

SEMOGA BERMANFAAT.