Melihat perkembangan penyebaran Covid-19 yang semasin meluas, Bupati Abdullah Azwar Anas memutuskan ASN dan karyawan Pemkab Banyuwangi dapat menjalankan tugas kedinasan dengan bekerja dari rumah atau Working From Home. Kebijakan bekerja dari rumah untuk ASN dan karyawan di lingkungan Pemkab Banyuwangi dimulai pada hari Rabu tanggal 18 Maret 2020 sampai 31 Maret 2020. Namun dalam hal ini, masih terdapat juga sejumlah ASN yang diwajibkan untuk tetap masuk kantor seperti biasa. Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Anas, usai menggelar rapat koordinasi via video conference bersama seluruh perangkat OPD. detikNews.com, Rabu (18/3/2020). 

Designer artist set working Free Vector

Keputusan tersebut tertuang dalam Surat Edaran Sekretaris Daerah Banyuwangi No 065/634/429.034/2020 tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19. Surat ditandatangani oleh Sekda Banyuwangi, Mujiono. Surat edaran ini juga sebagai tindaklanjut dari arahan Menteri PAN-RB. Sekda Banyuwangi, Mujiono menambahkan bahwa semua event pemerintah daerah, termasuk festival wisata akan ditangguhkan. Harapannya sebagai contoh bagi pihak lain untuk tidak membuat kegiatan yang mendatangkan banyak orang. Dan jika memang terdapat kegiatan rapat, diharapkan tetap memperhatikan jarak antar peserta, minimal 1 meter untuk mencegah penyebaran Covid-19. Rapat akan dioptimalkan melalui via video conference

 

Dalam menghadapi pandemi Covid-19 yang masih terjadi dari awal tahun hingga detik ini, banyak di antara kita yang harus menerapkan Working From Home (bekerja dari rumah). Dalam hal ini, ada yang mungkin sudah terbiasa bekerja dari rumah dan bahkan memiliki kantor atau ruang kerja khusus. Namun ada juga di antara kita yang tidak pernah bekerja dari rumah dan tidak memiliki ruang kerja khusus. Untuk sebagian besar orang yang akan bekerja dari rumah untuk pertama kalinya, menetapkan pengaturan kondisi kerja yang benar menjadi masalah tersendiri. Namun di sisi lain, inilah waktu yang tepat untuk meninjau dan menerapkan beberapa prinsip-prinsip utama dalam ergonomi untuk membantu serta memastikan bekerja dari rumah dengan cara yang nyaman, aman dan lebih produktif serta tidak menimbulkan sakit karena kondisi kerja yang buruk. Hal ini dimungkinkan karena ergonomi memiliki hubungn dengan efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia dalam beraktifitas di rumah maupun di tempat kerja. 

 

Aktivitas bekerja dirumah atau disebut dengan istilah Work From Home merupakan himbauan dari pemerintah untuk masyarakat agar dapat membatasi interaksi sosial yang biasa terjadi ketika bekerja, belajar, beribadah dan aktivitas lainnya yang dilakukan dengan kontak fisik langsung antara masyarakat. Tujuan dari sistem dari Work From Home ini jelas sebagai tindakan preventif agar dapat menekan penyebaran Covid-19. Maka dari itu, segala kegiatan produktif seperti bekerja atau belajar akan menggunakan alternatif lain agar bisa tetap bertatap muka dan berkomunikasi, seperti online meeting menggunakan aplikasi. Namun masih banyak diantara kita yang belum memperhatikan posisi yang benar dan aman ketika melakukan online meeting tersebut seperti posisi duduk, jarak antara layar komputer dengan kepala, posisi kaki, kondisi ruangan bekerja atau belajar, posisi tangan yang benar dan lain sebagainya. Oleh sebab itu, penting bagi kita semua untuk memahami definisi ergonomi agar dapat mengurangi resiko kerja yang terjadi dan dapat menentukan posisi kerja yang lebih aman. 

 

Secara etimologi, Ergonomi ini berasal dari bahasa Yunani yakni dari kata ergon yang artinya adalah kerja dan nomo yang artinya itu adalah peraturan atau hukum. Dengan secara terminologi, pengertian ergonomi merupakan suatu peraturan mengenai bagaimana melakukan kerja, termasuk sikap kerja. Ergonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan interaksi manusia dengan sistem yang terjadi pada lingkungan kerja agar dapat menilai secara maksimal lingkungan kerja yang tidak aman atau memiliki risiko cedera yang besar agar dapat disesuaikan dan didesain sesuai dengan fungsi kerja manusia. Ergonomi bertujuan untuk memaksimalkan efisiensi pekerja dan memberikan saran agar dapat bekerja lebih aman serta nyaman. Pada saat online meeting kita berada pada posisi statis yakni hanya bergerak sedikit. Apabila posisi statis tersebut dilakukan dalam jangka waktu yang lama, maka akan menyebabkan ketegangan otot dan kelelahan. Kondisi tersebut terjadi karena kondisi diam yang lama menyebabkan otot kekurangan suplai oksigen karena tidak ada darah yang mengalir ke otot karena kurangnya gerakan. Sehingga penting untuk memperhatikan dan menyesuaikan posisi tubuh yang aman dan menghindari posisi tubuh yang beresiko. 

 

Beberapa langkah-langkah ergonomis yang dapat dilakukan selama melaksanakan Working From Home adalah seperti memilih lokasi kerja yang sesuai, memilih kursi terbaik yang tersedia, cari sandaran kaki (jika perlu), gunakan perangkat eksternal, lebih banyak bergerak dan pergunakan pencahayaan yang baik serta menjaga kesehatan mental selama melaksanakan Working From Home. 

 

Dalam pelaksanaan Working From Home lokasi kerja perlu disesuaikan dengan antropometri tubuh, apabila terlalu tinggi akan menyebabkan ketidaknyamanan pada bahu dan leher. Demikian juga jika terlalu rendah, akan menyebabkan tubuh terlalu membungkuk sehingga berbahaya untuk tulang belakang. Menurut Grandjean (2000), menyatakan bahwa tinggi meja untuk menulis dan membaca dalam posisi duduk adalah antara 74-78 cm untuk pria dan antara 70-74 cm untuk wanita. Sedangkan Dul et al. (2008), menyatakan bahwa untuk kegiatan yang sering menggunakan mata, tangan dan lengan sebaiknya bidang kerja berada pada 0-15 cm di atas tinggi siku. Di samping itu kenyamanan lokasi kerja juga perlu diperhatikan karena lingkungan yang nyaman memberikan kontribusi besar terhadap terciptanya kondisi yang memungkinkan bekerja tanpa adanya faktor gangguan. Beberapa faktor yang dapat memengaruhi produktivitas saat bekerja antara lain kebisingan, temperatur, kelembaban, dan pencahayaan.  Suhu udara di satu ruangan, hendaknya antara 20°C-24°C pada musim dingin dan antara 23°C-26°C di musim panas (Helander, 2005). Sedangkan kelembaban relatif di satu ruangan tidak boleh kurang dari 30% atau antara 40%-60% di musim panas, merupakan kelembaban relatif yang memberi suasana nyaman di ruangan tersebut. Suhu nyaman untuk daerah tropis adalah antara 22°C-28°C dengan kelembaban relatif antara 70%-80%. Gerakan udara di satu ruangan memberi pengaruh kepada suhu yang dirasakan seseorang. Agar gerakan udara tersebut tidak menimbulkan dampak yang tidak diinginkan, maka dalam hal ini dianjurkan agar gerakan udara di dalam ruangan tidak lebih dari 0,2 m/detik (Manuaba, 2004). 

 

Tempat duduk atau kursi yang dipergunakan perlu disesuaikan dengan tinggi badana dan memungkinkan untuk memvariasikan postur tubuh sepanjang hari. Persyaratan tempat duduk yang digunakan sebagai berikut (Nala, 2002), tinggi alas duduk dari lantai 38-54cm (setinggi telapak kaki sampai belakang lutut atau popliteal). Alas duduk hendaknya agak miring ke belakang (14°-24° dari bidang horizontal atau dari lantai). Kemiringan ini diperlukan, agar tubuh tidak melorot ke depan pada saat duduk. Ujung tepi depan alas duduk dibuat agak bulat untuk menghindari tekanan pada bagian bawah paha. Ujung bagian depan ini dapat ditinggikan 40-60cm dari alas duduk. Luas alas duduk sebaiknya disesuaikan dengan ukuran pantat yaitu 40-45cm melintang dan 38-42cm membujur. Sandaran pinggang dan punggung hendaknya agak miring ke belakang dengan sudut 105°-110° terhadap alas duduk. Bentuk sandaran pinggang dan punggung sebaiknya disesuaikan dengan lengkung vertebrae pada tubuh manusia. Sandaran tersebut akan menopang punggung dan pinggang dengan baik bila ukuran tingginya 48-50cm dan lebarnya 32-36cm. Jika tempat duduk yang digunakan memiliki ketinggian yang sedikit berbeda, ketika duduk di atasnya, pastikan ketinggian siku serata mungkin dengan ketinggian permukaan meja kerja. Jika permukaan meja kerja tetap sedikit lebih tinggi dari ketinggian siku, pertimbangkan untuk sedikit memiringkan keyboard (menggunakan pengganjal di belakang keyboard) untuk mendukung postur pergelangan tangan yang lebih lurus. Perlu diingat, bahwa semakin kurang (ideal) tempat duduk, maka harus semakin sering berdiri dan bergerak. Setelah duduk, perhatikan bahwa kedua paha harus sejajar, dengan kaki benar-benar menyentuh lantai. Jika kaki dalam posisi menggantung perlu bantuan sandaran kaki. Duduk dalam posisi kaki yang menggantung akan menyebabkan otot kaki menjadi tegang, dan perlu diketahui, kebiasaan tersebut menjadi salah satu penyebab varises dan kaki bengkak. 

 

CSA Z412-17 Office Ergonomics Application Standard for Workplace Ergonomics, menyatakan bahwa laptop tidak dianjurkan untuk dipergunakan dalam jangka waktu yang lama, kecuali jika dapat terhubung ke perangkat input eksternal. Karena bekerja langsung dari laptop akan menghasilkan ketinggian monitor yang terlalu rendah dan ketegangan yang meningkat pada leher. Satu-satunya pengecualian untuk ini adalah dengan penggunaan lensa bifocal yang dapat melihat layar melalui bagian bawah lensa sehingga dapat menemukan monitor yang rendah dan jauh lebih mudah untuk dilihat. Namun bagi yang tidak memakai kacamata atau yang lensanya single prescription, naikkan laptop di atas tumpukan buku sehingga bagian atas layar hampir sejajar dengan ketinggian mata dan pergunakan mouse dan keyboard eksternal. Dan pastikan tubuh banyak bergerak dalam jangka waktu 30-60 menit seperti untuk melakukan peregangan otot-otot atau berjalan-jalan. Dalam hal ini sebagai pengingat dapat menggunakan software pengingat dengan mengatur waktu yang diinginkan. Chartered Institute of Ergonomics and Human Factors, menyarankan 2-5menit/ 30menit dan 5-10menit/ jam (beristirahat 5-10 menit untuk kerja selama sejam). Kuncinya adalah semakin kurang (ideal) pengaturan kondisi kerja, maka harus semakin sering juga tubuh bergerak dan mengubah posisi serta pertimbangkan juga apakah tubuh dapat berdiri dan bergerak selama berada di ruang saat sedang telekonferensi. Pilihan lain, adalah dengan menempatkan laptop di atas meja dapur atau di atas lemari arsip misalanya untuk membuat kondisi kerja berdiri untuk waktu yang singkat dan bahkan dapat juga dengan membalikkan loyang atau menggunakan papan potong daging untuk sedikit menaikkan ketinggian meja. Tujuannya adalah memposisikan keyboard sedekat mungkin dengan ketinggian siku ketika berdiri, namun hanya untuk jangka waktu yang singkat antara 15-20 menit, ketinggian tidak harus sempurna. Tips lainnya adalah dengan menempatkan perangkat secara strategis sehingga postur duduk yang berkepanjangan dapat dihindari (misal, menempatkan printer di ruangan lain yang bertujuan untuk memaksa tubuh berdiri dan berjalan sehingga tercipta istirahat mikro secara tidak langsung). 

 

Dalam lingkungan tempat kerja pastikan juga terdapat pencahayaan yang cukup pada saat melakukan pekerjaan. Prinsip penerangan yang baik adalah seperti intensitas penerangan hendaknya disesuaikan dengan jenis pekerjaan dan upayakan agar mendapatkan penampilan penglihatan sebesar 100% serta dalam merencanakan penerangan selai efisiensi penglihatan, faktor keamanan, kenyamanan dan keselamatan perlu diperhitungkan juga intensitas penerangan yang baik adalah minimal 200 lux, atau disesuaikan dengan jenis aktivitas di tempat tersebut. Penerangan harus diutamakan pada pekerjaan pokok, kemudian pada latar belakangnya dan terakhir pada lingkungannya (dinding, atap, lantai dan lain-lain) Manuaba, 2004). Sesuaikan kemiringan layar laptop untuk meminimalkan silau layar. Silau akan menyebabkan mata lelah dan kering. Dalam hal ini, dapat jga menerapkan pola 20-20-20 untuk mengurangi ketegangan mata yang berarti istirahat 20 detik, setiap 20 menit dengan melihat hal-hal setidaknya 20 feets jauhnya. Seperti prinsip dalam hirarki kontrol, gunakan anti-glare screen hanya sebagai pilihan terakhir. Silau muncul karena ada bagian-bagian lapang pandang yang terlalu terang dibandingkan dengan tingkat penerangan umum di tempat tersebut. Silau dapat dihindari dengan jalan menempatkan dengan tepat sumber penerangan terhadap tempat kerja atau sebaliknya, menurunkan intensitas penerangan sumber, mengganti bahan yang mengkilat dan memberi penerangan yang memadai pada latar belakang penyebab silau tersebut serta menghilangkan kontras (Manuaba, 2004). 

 

Bekerja dari rumah atau Working From Home dapat menimbulkan rasa seperti terisolasi, terutama jika sebelumnya terbiasa berada di kantor yang dikelilingi oleh rekan-rekan kerja. Oleh karena itu, jika ada masalah yang lebih kompleks dan harus dicek oleh rekan-rekan kerja, sebaiknya dihubungi melalui telepon dari pada menulis pesan panjang di email, serta pertimbangkan opsi lain seperi video call. Terakhir, jangan lupa keluar di depan halaman rumah untuk memastikan tetap mendapatkan udara segar setiap hari. 

 

Dengan mengetahui dan mengaplikasikan hal-hal terkait prinsip ergonomis dalam bekerja dari rumah secara tertib, maka diharapkan pelaksanaan Working From Home dapat lebih produktif dan terhindar dari ketidaknyamanan bahkan sakit yang terjadi akibat posisi kerja yang tidak tepat. Sangat penting bagi yang memiliki riwayat cedera terkait postur badan dan gangguan lainnya disarankan untuk mencari bantuan dari ahli ergonomi profesional. Dalam situasi ini, masih dapat diikuti dengan menggunakan teknik penilaian ergonomi jarak jauh di mana ergonomist dapat memperoleh informasi yang paling relevan untuk merekomendasikan pengaturan kondisi kerja yang lebih optimal. 

 

Semoga Bermanfaat.