DetikNews pada senin, 03 Februari 2020 Jakarta diguyur hujan lebat, tak menyurutkan semangat peserta Kompetisi Jawara Tahun 2020 yang akan beradu kekuatan, kecekatan, dan kesadaran akan aspek Health, Safety, Security and Environment (HSSE). Jawara merupakan acara tahunan peringatan Bulan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) yang diadakan oleh PT Pertamina (Persero) Marketing Operation Region (MOR) III. Selain itu, berbagai ketangkasan yang mendukung penerapan aspek HSSE juga dikompetisikan, antara lain kompetisi Lock Out Tag Out (LOTO). Yakni kegiatan yang dilakukan untuk mengisolasi energi berbahaya dari mesin, instalasi listrik, atau peralatan lain yang sedang dalam perawatan. Tujuannya agar melindungi pekerja atau orang lain yang berada di sekitar instalasi tersebut dari bahaya.
“Kompetisi Jawara menjadi salah satu upaya untuk menyebarkan budaya HSSE dalam perilaku individu. Kami berharap, aspek keamanan dan keselamatan tidak hanya dilakukan pada bulan ini saja tapi menjadi gaya hidup dalam setiap aktivitas baik operasional maupun sehari-hari,” jelas General Manager Pertamina MOR III Tengku Fernanda dalam keterangan tertulis.
LOTO merupakan singkatan dari lock out tag out yang dipergunakan sebagai media untuk mengendalikan energi berbahaya ketika bekerja. LOTO juga dapat dipergunakan sebagai prosedur untuk menjamin mesin atau alat berbahaya secara tepat telah dimatikan dan tidak akan menyala kembali selama pekerjaan berbahaya, pekerjaan perbaikan atau perawatan yang sedang berlangsung sampai dengan pekerjaan tersebut telah selesai.
Menurut Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah nomor 384 tahun 2004 tentang Pedoman Teknis Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi Bangunan, Lock-out adalah penguncian pada pusat kendali (control point) dan pemasangan pernyataan tertulis yang menyatakan bahwa suatu alat atau mesin tidak boleh dioperasikan sementara waktu yang bertujuan untuk menjamin kondisi tempat aman, sehingga pekerja dapat melaksanakan tugasnya secara aman di tempat kerjanya atau pada fasilitas kerjanya tanpa harus khawatir alat kerja dioperasikan oleh orang lain pada saat pekerja berada di area berbahaya yang dapat mengancam keselamatan jiwanya.
Definisikan LOTO menurut OSHA adalah “Lock out” refers to specific practices and procedures to safeguard employees from the unexpected energization or startup of machinery and equipment, or the release of hazardous energy during service or maintenance activities. Tagout devices, by contrast, are prominent warning devices that an authorized employee fastens to energy-isolating devices to warn employees not to reenergize the machine while he or she services or maintains it. Tagout devices are easier to remove and, by themselves, provide employees with less protection than do lockout devices. Dapat diartikan bahwa “Lock out” adalah praktek spesifik dan prosedur untuk menjaga pekerja dari energisasi mesin secara tiba-tiba atau mesin dan peralatan yang menyala tiba-tiba atau pelepasan energi berbahaya dalam aktivitas servis atau pemeliharaan. Tagout berarti peralatan peringatan yang digunakan pekerja berautorisasi dengan cara dipasang pada peralatan isolasi energi untuk memberikan peringatan pada pekerja lainya agar tidak mengaktifkan mesin ketika sedang dipergunakan atau sedang diperbaiki mesin tersebut.
Tujuan dari LOTO adalah untuk mengidentifikasi sumber energi yang berbahaya, mengisolasi energi berbahaya, memastikan energi berbahaya tidak bisa dinyalakan oleh orang lain, mencegah kecelakaan kerja terutama pada saat perbaikan dan pemeliharaan mesin. LOTO dapat difungsikan juga sebagai penyedia perlindungan bagi pekerja dari energization secara tiba-tiba, penghidupan energi, atau juga pada proses penyimpanan dan pelepasan energi ketika melakukan aktifitas perbaikan dan pemeliharaan. LOTO juga dapat memisahkan dua tipe aktivitas di tempat kerja yaitu aktivitas perbaikan atau pemeliharaan dan aktivitas produksi normal. Aktivitas produksi normal adalah mode ketika mesin selaku sumber energi atau peralatan yang dioperasikan untuk melakukan proses pembuatan produk atau digunakan untuk membantu proses pembuatan produk. Pada aktivitas ini, bahaya-bahaya keselamatan kerja dapat saja muncul seperti tersayat atau terpotongnya bagian tubuh atau juga bahaya akibat pergerakan mesin sehingga dapat menyebabkan risiko kecelakaan kerja akibat terjepit mesin.
Manfaat dari LOTO adalah sebagai media perlindungan kepada pekerja dalam melakukan pekerjaan yang memiliki potensi bahaya yang tinggi yang dapat menimbulkan cidera atau bahkan kematian. Komitmen manajemen terhadap program keselamatan dan kesehatan kerja yang efektif merupakan suatu cara yang bisa ditunjukkan oleh manajemen kepada semua karyawan atas semua komitmennya terhadap semua kondisi kerja yang aman, selamat dan sehat. Program lock out tag out adalah salah satu elemen dalam program K3 untuk mengurangi biaya pengeluaran, dengan dilaksanakan program lock out tag out yang dapat mencegah terjadinya suatu insiden, maka hal ini secara tidak langsung dapat mengurangi biaya pengeluaran untuk penggantian atau perbaikan property danger.
Pada akitivitas produksi normal, risiko-risiko keselamatan kerja akibat sumber-sumber energi berbahaya sebenarnya sudah dikendalikan dengan adanya pelindung pada setiap mesin. Namun, pelindung mesin itu tidak akan dapat mengendalikan risiko keselamatan kerja apabila terdapat proses perbaikan atau pemeliharaan mesin karena pekerja yang melakukan perbaikan harus melepas atau menerobos pelindung tersebut, menempatkan anggota tubuhnya di area dimana pekerja dapat terpajan lepasnya energi secara tiba-tiba atau juga adanya risiko mesin yang sedang diperbaiki dapat dinyalakan oleh orang lain tanpa pemberitahuan kepada pekerja. Dalam kasus ini, LOTO dapat melindungi pekerja yang melakukan perbaikan atau pemeliharaan dari risiko-risiko yang telah disebutkan sebelumnya.
Definisi dari aktivitas perbaikan atau pemeliharaan adalah sebagai kegiatan di tempat kerja yang meliputi kegiatan pemasangan, pemanasan mesin, pemeriksaan, penyesuaian mesin, perbaikan, penggantian, membangun dan modifikasi. Dalam proses perbaikan atau pemeliharaan apabila sumber energi dari mesin harus dimatikan tanpa pemberitahuan sebelumnya kepada pekerja, maka hal ini dapat menyebabkan pekerja perbaikan atau pemeliharaan dapat terpajan oleh energi secara tiba-tiba. LOTO merupakan salah salah satu tindakan pengendalian yang tepat untuk untuk mencegah energi yang lepas secara tiba-tiba karena teraktivasi atau dihidupkannya mesin ketika proses perbaikan atau pemeliharaan.
LOTO tidak dapat diterapkan pada situasi di mana pajanan kepada bahaya dari sumber energi (mesin), baik energi yang aktif atau tidak, yang dapat dengan mudah dikontrol dengan melepaskan kabel sumber listrik mesin dari saklar listrik atau ketika kabel yang terlepas itu berada dalam kontrol sepenuhnya dari petugas perbaikan yang menonaktifkan mesin. Namun, petugas K3 juga diharuskan untuk benar-benar memperhatikan pilihan ini karena banyak keadaan ketika pekerja berpikir bahwa sudah melakukan pengendalian efektif melalui melepaskan kabel dari sumber listrik, akan tetapi kenyataannya belum atau tidak melakukannya sehingga dapat timbul risiko ketika ada pekerja lain yang dapat kembali mengaktifkan mesin tersebut. LOTO tidak bisa dipisahkan dari pengendalian energi. Adapun energi yang bisa dikendalikan adalah energi listrik, seperti aliran listrik di kabel, lampu dan panel. Energi mekanik, seperti gerakan putaran mesin, konveyor dan panas dari mesin. Aliran dalam pipa, seperti cairan berbahaya di pipa dan aliran angin dalam pipa. Energi potensial, seperti benda yang diletakkan pada ketinggian, gerakan mesin yang tiba-tiba berhenti karena distop oleh suatu benda dan lain-lain.
Bentuk lock out tag out dapat berupa piranti keras dasar yang termasuk dalam program pengendalian energi dan meliputi 3 jenis alat, seperti yang pertama alat mengisolasi energi (isolating device), alat ini berfungsi untuk mencegah transmisi atau terlepasnya energi yang berbahaya. Contoh dari alat ini termasuk circuit breaker, panel energi, tombol pemutus hubungan listrik serta line vavlve. Ke dua adalah alat pengunci (lockout device), alat ini menggunakan kunci atau kombinasi untuk memastikan alat isolasi energi berada dalam kondisi yang aktif. Dan yang ke tiga adalah label (tagout device), alat ini merupakan label atau tanda yang mencolok yang dapat mengkomunikasikan peringatan bahwa mesin atau peralatan yang dipasang label tersebut, tidak dapat dioperasikan hingga label dilepas.
LOTO memiliki peraturan khusus terkait dengan standar gembok (lock) dan label (tags). Peraturan tersebut termasuk yang terkait dengan kekuatan, daya tahan terhadap tekanan temperatur lingkungan, kelembapan dan tingkat pengaratan, warna dan bentuk gembok serta format cetak dan legenda dari label. Poin-poin penerapan LOTO di tempat kerja yang pertama adalah pemetaan semua mesin atau tombol yang menggunakan LOTO beserta dengan jenis LOTO yang digunakan dan pekerja yang memasang LOTO, maka pekerja tersebut juga yang harus melepas LOTO. Masing-masing pekerja atau teknisi harus memiliki LOTO yang terdapat inisial namanya, berikan sign lockout point dalam setiap titik yang harus menggunakan LOTO dan yang terakhir LOTO yang terpasang harus selalu masuk ke dalam log book sebagai bukti penggunaan LOTO sudah dijalankan serta tidak hanya sebagai formalitas.
Bagian terpenting dari LOTO adalah prosedur LOTO yang harus menggunakan langkah yang tepat dan aman selama masa-masa perbaikan atau pemeliharaan mesin untuk mencegah kecelakaan yang bersumber dari terlepasnya energi. Masing-masing prosedur harus diatur sesuai dengan masing-masing karakteristik dari mesin, namun jika memang dalam suatu pabrik banyak memiliki mesin yang sejenis, seperti di pabrik pengolahan plastik, maka prosedur yang sama dapat digunakan. Sebelum melakukan prosedur pengendalian energi, petugas K3 atau petugas lainnya yang memiliki kompetensi dibidannya harus mengidentifikasi terlebih dahulu semua mesin atau peralatan yang dapat mengeluarkan energi secara tiba-tiba dan menimbulkan kecelakaan ketika masa perbaikan atau pemeliharan. Jenis-jenis energi harus benar-benar diperhatikan seperti enegi mekanik misalnya tekanan dan torsi, hidrolik, pneumatik, kimia, panas, gravitasi serta listrik.
Prosedur pengendalian energi harus mencakup informasi sebagai berikut pertama adalah nama perusahaan pembuat mesin atau peralatan yang akan dikendalikan energinya. Petugas K3 juga disarankan untuk memberikan kode dalam setiap mesin termasuk mesin yang ingin dikendalikan energinya. Biasanya, daftar nama mesin dan kode yang diberikan akan termasuk pada lampiran laporan program LOTO. Ke dua pernyataan kondisi spesifik yang sedang dilakukan, seperti general maintenance (pemeliharaan umum), maintenance requiring disassembly (pemeliharaan yang membutuhkan pelepasan bagian tertentu), atau annual shutdown and inspection (inspeksi dan pe-non aktif-an tahunan). Ke tiga identifikasi dari berbagai macam tipe dari energi aktif dan energi yang disimpan (stored energy) termasuk pada jumlah setiap jenis energy misalnya; volt, psi, derajat fahrenheit. Bahaya energi kimia harus diidentifikasi berdasarkan jenis dari bahayanya, seperti corrosive,explosive atau toxic gas. Ke empat petunjuk spesifik untuk mematikan mesin, isolasi, blocking, dan mengamankan mesin atau peralatan untuk mengendalikan energi yang berbahaya. Prosedur dasarnya meliputi penggunaan gembok, label peringatan atau restraining devices (peralatan untuk menahan seperti rantai atau jeruji, kombinasi dari ketiganya. Selanjutnya petunjuk spesifik untuk mencoba mesin atau peralatan untuk mengetahui tingkat efektifitas dari LOTO dan yang terakhir adalah persyaratatan lain untuk memastikan keselamatan dari personel termasuk persyaratan terkait dengan pakaian pelindung dan persiapan sebelum pemeliharaan yang lain.
Adapun tahapan dalam mengisolasi energi yang perlu diperhatihkan adalah memberi informasi kepada pekerja yang terkena dampak agar meminimalisir kemungkinan cidera. Selanjutnya adalah persiapan mematikan mesin yang bertujuan untuk memastikan semua energi yang terhubung dengan mesin baik aktif ataupun pasif sudah tidak ada dan apabila sudah dipastikan energi dapat dikendalikan, maka matikan mesin serta isolasi mesin atau peralatan dan yang terakhit pemberian gembok dan label LOTO.
Terdapat 4 tahap lock out tag out yang sering disingkat dengan istilah Pi-SANG Si-KA agar mepermudah dalam menerapkan LOTO. “Pi” dalam kata pisahkan merupakan pemisahan energi dari sumbernya, seperti menutup valve angin untuk memastikan angin tidak membahayakan ketika nanti ada pekerjaan yang melibatkan pipa angina. “SANG” dalam kata pasang merupakan langkah pemasangan gembok LOTO. “SI” dalam kata disipasi adalah proses pengeluarkan energi sisa yang mungkin masih ada disekitar sumber energi dan memastikan tidak ada energi yang sisa misalnya, mengeluarkan zat berbahaya (drain) setelah gembok LOTO dipasang. “KA” dalam kata verifikasi adalah tahapan pihak safety atau atasan untuk memastikan LOTO yang dipasang sudah sesuai standard.
Lakukan langkah-langkah diatas secara benar dan berurutan agar perbaikan atau pemeliharaan mesin dapat berjalan dengan aman dan selamat. Pengetahuan dan kepekaan yang dimiliki pekerja dalam menganalisa bahaya-bahaya pekerjaan juga merupakan hal penting dalam melakukan pekerjaan dengan aman dan sesuai dengan prosedur yang benar.
Semoga bermanfaat.